Tampilkan postingan dengan label cerpen. Tampilkan semua postingan

0 comments


      Liburan Ramadhan biasanya semua santri di seluruh pondok Pesantren nusantara libur dan meskipun toh kadang ada yang tidak libur itu karena mungkin ada pelajaran tambahan atau yang biasa di sebut dengan Bimbingan belajar kelas khusus Pondok Ramadhan Misalnya. Seperti yang sedang dialami Akhdan laief Azizan salah satu santri pondok pesantren Al-Amin yang juga pada liburan ramadhan kali ini juga Saur dan Buka puasa di rumah  bersama Ibu, bapak Dan saudara-saudara dirumah itupun tidak lain karena permintaan kedua orang tuanya, karena sudah 8 tahun lamanya Akhdan tidak pernah berpuasa di kampung halamannya melainkan selalu Berpuasa di pondok tercintanya. Akhdan diminta untuk berpuasa dirumahnya karena banyak sekali para sanak famili dari Akhdan yang amat sangat merindukan lantunan ayat suci Al-Qur’an dari merdunya suara Akhdan ketika menjadi imam dalam Shalat 5 Waktu dan juga banyak sekali Ponakan-ponakan Akhdan yang ingin Belajar lebih mendalam Ilmu tajwid kepada Akhdan. Maka dari itu Akhan memutuskan Tahun ini Untuk Berpuasa Dirumah demi Memenuhi keinginan Orang Tuanya.
Taraweh malam pertama ramadhanpun Tiba Akhdan bergegas atas Ridlha Orang tuanya menjadi Imam Taraweh di Musholla yang di makmumi sekitar 34 orang itu baik dari kalangan laki-laki dan perempuan dan itupun semua masih ada ikatan famili dengan Akhdan, ada juga sih hanya karena Tetangga dekat yang juga ikut taraweh di Mosholla dirumah Akhdan.
Koko rabbani, sarung Atlas, kopyah putih itulah biasanya yang di kenakan Akhdan ketika jadi Imam, kesederhanaan yang melekat lantunan ayat suci yang memikat, meskipun Akhdan tak berwajah VVIP namun Akhdan merupakan sosok yang Rendah hati, murah senyum, senyum sapa Salam itulah yang biasanya di biasakan ketika berpapasan dengan semua insan.
Dua hari ramadhan dilalui Akhdanpun sama seperti  anak- anak tetangga sebelah rumah akhdan yaitu disetiap selesai shalat ashar pada keluar rumah demi tak terasanya waktu puasa lekas tiba. Akhdanpun juga seperti itu, suatu ketika Akhdan sehabis shalat Ashar baca Al-qur’an dulu satu juz itu merupakan rutinitas di bulan ramadhan seusai Shalat lima waktu pasti Satu juz. Akhdan langsung ambil speda motor milik Bapakya untuk jalan- jalan sore atau istilah kerennya Ngabuburit. Sesampai dijalan raya begitu banyak yang Ngabuburit sore ini melihat kanan kiri jalan banyak sekali sepeda motor dan mbil yang terparkir rapi yang di samping sepeda itu ada orangnya sambil pegang Gadged androidnya, anehnya disetiap ada sepeda diparkir disitu pasti ada dua orang di sisi sepeda baik itu ada orang yang memang sudah sah dengan ikatan suami istri bahkan juga ada yang masih hanya ada ikatan tunangan namunn sudah ngabuburit bersama demi menunggu waktu beduk lekas tiba. Akhdan dengan tanpa seakan memikirkan apa yang dilihaatnya tetap saja berjalan dan juga parkir sepedanya dipinggir jalan. Tak lama kemudian waktu bedukpun sudah hampir Akhdan dan semua orang-orang yang ada di tempat itu bergegas pulang kerumah masing-masing.
Keesokan harinya Akhdan kembali Ngabuburit dan suasana setiap hari semakin saja Rame dan seperti biasa Akhdan duduk ditempat kemarin, tak lama setelah itu tiba-tiba ada seorang perempuan yang duduk di sampingnya denga ada jarak antara mereka. Akhdan gelisah dan resah perempuan itu hanya melihat Akhdan yang seakan kebingungan.kemudian  “Maaf Mas, Mas Kenapa ? Mas merasa Terganggu ya? “ sapa perempuan itu. Akhdan pun tetap menundukkan kepala tanpa melihat perempuan itu sambil menjawab “ tidak kok”. Perkenalkan nama Saya Rif’atul Mahbubah panggilan sehari-hari Rif’ah. Mas sendiri Siapa Orang deket sini khan mas? Sambungperempuan itu.. Akhdan mulai melihat orang itu dan menjawab “iya saya orang sini kok deket malah dari sini” Terus Namanya siapa Maz? Sambung perempuan itu? “ kalau nenk Rif’ah berkenalan dan tau nama saya say amat takut sekali nenk, semenjak tadi sampeyan duduk di samping saya saya sudah resah gelisah lalu sampeyan sapa saya saya semakin yakin kalau sampeyan itu orangnya manis dan cantik secantik namanya maka dari itu saya tidak mau memberitau nama saya “ Laahhh apa salahnya Coba wong Cuma mau kenal saja maz? Tukas Rif’ah! Jangan nenk. Saya takut perkenalan ini Cuma terjadi saat ini cukup kita saling tau rupa kita masing- masing dan saya tau nama sampeyan karena saya yakin sampeyan bukan orang dekat sini jadi sangat mungkin sekali kaalu kita tidak akan bersua kembali, sudahlah 10 menit lagi mungkin sudah adzan jadi marilah kita sentiasa bergegas kerumah masing-masing.sambung Akhdan. Rif’ah tercengang sambil hati kecilnya berkata “ Aneh bener tu orang Cuma bertanya nama aja belagu”  namun Hati Rif’ah setelah berbuka puasa tiba-tiba ingat kejadian tadi sore itu dengan sambil memikirkan wajah si laki- laki sok mahal dengan namanya itu sampai semalaman Rif’ah masih penasaran siapa sebenarnya laki-laki itu, keesokan harinya Rif’ah  kembali ketempat kemarin dengan besar harapan ada orang itu. Namun apalah daya Akhdan hari ini tidak ketempat biasa itu, karena hari semakin malam Rif’ah terpaksa pulang dengan hati semakin Penasaran Namun akhirnya dijalan tiba-tiba ada orang menyapa Rif’ah dari belakang “Assalamualaikum” dengan sambil terkejut ada suara tiba-tiba Rif’ahpun menjawab sambil, menoleh kebelakang “Wa alaikum salam” dengan wajah Ragu tak percaya ternyata yang manggil salam itu Adalah Akhdan.
Akhdan           : kenapa Neng Rif’ah? Kaget yaa
Rif’ah              : kamu, kok bisa ya kamu berada di belakang saya secara tiba-tiba.
Akhdan           : khan saya tau kalau Nenk nyariin saya
Rif’ah              : Ge Er bener kamu Maz! Emang siapa sih nama sampeyan dan dimana rumahnya ?
Akhdan           : ini rumah saya sambil menunjukkan rumah disampingnya
Rif’ah              : kaget tanpa berbicara apa-apa
Akhdan           :  Marilah berbuka dirumah saya Nenk? Udah malam nii
Rif’ah tetap tak berbicara dan perlahan melanjutkan langkah perjalanannya menuju rumahnya. Sesampai dirumah Rif’ah bertanya kepada orang tuanya siapa orang itu sebenarnya dan penjelasan orang tuanya membuat rif’ah tersipu malu setelah mengetahui bahwa sebenarnya nama lelaki itu namanya Akhdan dan merupakan tetangganya tapi tak pernah melihatnya dari saking Akhdan berada dipesantren. Singkatnya malam itu Rif’ah menuju rumah Akhdan untuk ikut Shalat taraweh dirumah Akhdan tanpa sepengetahuan akhdan.  Isya’pun berkumandang Rif’ah sudah tiba di musholla dimana Akhdan biasa Menjadi imam. Akhdanpun melantunkan ayat-ayat Al-quran dalam shalat dengan kemerduan suaranya. Seusai shalat taraweh sebelum dilangsungkan tadarus Rif’ah bergegas berdiri dan berpamitan ke orang-orang di musholla itu karena Rif’ah mau tadarus dirumahnya sendiri, Akhdan Kaget.  Dan juga turun dari musholla menghampiri Rif’ah
Akhdan           : sambil tersenyum malu bertanya kepada Rif’ah. Kok kok kok ada kmu disini?
Rif’ ah             : kenapa kaget yaaaa hehehe Akhdan latif Azizan “ itu nama kamu khan !”
Akhdan           : kenapa kamu tidak bilang kalau kamu orang deket sini
Rif’ah              : itu urusan saya lah kenapa ? kamu kaget sangat yaaaaaaaa saya deket kok itu juga rumah saya sambil menunjukkan rumahnya . sebenernya kita tetanggaann lho Mas Akhdan tapi karena mungkin kita sama- sama berada dipondok jadinya kita tiak saling mengetahui yang meskipun kita ngabuburit pas waktu sore kita tidak tau kalau kita deket rumahnya.
Akhdan           : iya saya memang sengaja ngabuburit sendiri setiap hari saya lebih memilih ngabuburit bersama do’a disetiap perjalanan menuju tempat itu.
Rif’ah              : maaf kalau tidak keberatan apakah doa yang panjatkan ketika menuju tempat itu? Bukan kah do’a itu mugkin lebih baik di msjid bukan dalam perjalanan?
Akhdan           : saya berdoa kepada Tuhan karena disetiap perjalanan banyak sekali orang yang bergandengan tatkala ngabuburit. Sedangkan saya munfaridan, jadi sayanya bersama do’a ngabuburitnya berdoa semoga puasa yang akan datang sudah ada teman untuk ngabuburit heheheheh
Rif’ah              :  walahh.. kamu bisa saja sambil tersipu karena sebenarnya perasaan rif’ah juga ingin puasa tahun yang akan datang tidak sendiri juga namun belum tau bersama siapa rif’ah akan bersanding. Baiklah sudah malam, saya pulang dulu maaf ya saya mengetahui namamu tanpa harus keluar dari lisanmu. Assalamualaikum
Akhdan           ; wa alaikum salam warohmatullah. Keinginan sebenarnya ada untuk kenal lebih dekat bersama rif’atul mahbubah namun apalah daya Akhdan masih belum berani bilang kepada kedua orang tuanya.
Bersambung.....


My Writing:
Ida Nufila Hamzah sy
Kelas XI IPA B



Read More »

0 comments
"sebenarnya mengikhlaskan itu sesakit apapun harus tetap di terima
 bagi orang yang hanya menunggu tanpa harus memperjuangkan."


Senin 05 juni 2006 merupakan pengumuman tentang kelulusan di SDN 1 Suka Indah yang mana waktu itu semua siswa dan siswi kelas 6 sudah sama-sama mendapatkan pengumuman hasil kelulusan dan ternyata dari ke 26 Siswa dan Siswi lulus semua tanpa terkecuali dan mereka semua sama-sama meneruskan ke berbagai sekolah tingkat pertama SMP dan ada pula yang melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah. Namanya juga sekolah di kampung jadi waktu itu semua kelas enam tidak ada satupun yang foto-foto bersama dikarekan masih terbatasnya alat teknologi bahkan mereka masih blom mengenal yang namanya telepon genggam atau nama kerennya adalah Handphone.mereka hanya memiliki satu foto yang merupakan foto  sisa untuk di tempel di ijazah itupun masih hitam putih. Sebelum pulang dari sekolah mereka saling salaman untuk tidak saling melupakan kelak dan sama-sama berdoa agar  semua menjadi orang yang sukses. Tak ada salah satupun diantara mereka yang tak meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi demi menggapai cita-cita yang hakiki.
Hari demi hari terlewati dengan kesibukan menimba ilmu masing-masing ada yang ke Djogja, malang, surabaya,madiun dan masih banyak lagi tempat yang di singgahi mereka demi mewujudkan cita dan cerita yang baru. 
Tanpa terasa tahun sudah berganti dan menunjukkan angka 2016 berarti sudah sepuluh tahun berlalu alumni SDN Suka Indah tersebut Tanpa ada kabar dan kemajuan dalam 10 tahun sangatlah luar biasa hampir setiap manusia sudah memiliki alat komunikasi dan di jalanan sudah dipenuhi dengan beraneka ragam kendaraan dari kemajuan zaman.
Lukmanul hakim yang biasa dipanggil lukman merupakan salah atu Alumni dari SDN Suka Indah tahun 2006 yang sekarang sudah bertambah namanya menjadi Lukmanul hakim, S.Pd yang artinya dia telah menyelesaikan studynya di perguruan tinggi di malang. Lukman tak pernah mendengar kabar tentang teman-temannya seangkatan waktu SD. Seusai kuliah Lukman langsung pulang ke kampung halaman demi mewujudkn panjatan doa yang selalu di selipkan seusai shalat lima waktu yaitu ingin mendapat ilmu yang manfaat dan barokah dan juga ingin membagikannya kepada orang lain. Hal itupun Lukman capai dikampung halaman Lukman dimana Lukman sebelum menimba ilmu ke malang pernah nyantri dan ternyata pesantren tersebut masih sangat membutuhkan tenaga pengajar yang linier dan lukmanpun langsung di rekrut untuk mengajar di pondoknya semasa dulu ia mondok yaitu di pondok al-ikhlas.
Lukmanpun mengajar setiap hari dengan tekun dan rajin. Suatu ketika sewaktu lukman pulang ngajar dari Al – ikhlas karena lukman juga tak ingin ketinggalan zaman yang semakin hari semakin maju lukmanpun juga tak ketinggalan mengikuti zaman dengan mengenal social media yang diantaranya adalah facebook. Sambil lalu duduk santai di depan rumah lukman membuka aplikasi facebook itu dan ternyata sudah ada notifikasi ada permintaan pertemanan baru yang bernama Iis Is mine , Lukman klik foto itu dan sampai di zoom karena seakan tak asing orang itu dan berkata dalam hatinya ”lhaa ini kok saya agak kenal ama ni orang tapi siapa yak” dengan tanpa ragu dia konfirmasi permintaan pertemanan itu dan ternyata tak lama kemudian langsung ada pesan di messangger Iis melambaikan tangan pada Loexman. Lukmanpun membalas. Yang pada saat itu akun lukman bernamakan Loexman.
Chat:
Iis Is Mine : melambaikan tangan (tanda sapa) 
Loexman : membalas dengan langsung sapa dengan  “Assalamualaikum”
Iis Is Mine :  Wa alaikum salam. Lukmankah ini
Loexman : lhaaa ini siapa ya ? tapi maap sebelumnya saya juga agak kenal dengan sampeyan
Iis Is Mine : tapi ini beneran lukman khan Alumni SDN Suka Indah angkatan 2006?
Loexman : iya benar. Ini dengan siapa ya?
Iis Is Mine :  Subhanallahhh.... Bener khan saya tadi juga sudah nyangka kalau ini adalah kamu luk, ini saya luk teman sekelas kamu dulu semasa SD saya Iis, Ingatkan?
Loexman : bentar-bentar! Iis? Astaga Ini iis yang nama panjangnya dulu Iftida Islamiyatil Khoiri khan! Iya iya saya ingat sekarang. Subhanallah sudah jadi orang kamu Is, cantik pula dah padahal dulu masih ingusan hehehehe tapi kalo sekarang kok sudah cantik banget yak hehehehehehe
Iis Is Mine : ahhh Ada- ada saja kamu Luk, kamu tu yang sekarang makin cakep dan tetap imut seperti dulu hahahahaha, eh ngomong-ngomong Apa kabar Luk dan ada dimana kamu sekarang
Loekman : emmm mulai dah ga mau kalah, alhamdulillah baik dan saya ada dirumah dah sekarang. Kalau kamu ada dimana?
Iis Is Mine : Alhamdulillah juga aneh ya padahal kita ada dalam satu desa tapi kita tak pernah bertemu dan sekarang kita dipertemukan oleh Facebook. Saya juga ada dirumah Luk.
Loexman : alhamdulillah eh ngomong-ngomong ga enak nich kita ngobrol di sini, saya minta nopemu saja ya ato kamu save ini nopeku 0823XXXX6858.
Iis Is Mine : okay
Merekapun mengakhiri percakapan lewat Messangger dan kemudian langsung melalui Telepon tanpa ragu Iis mengcopy nomer hape Lukman dan lansung di paste ke papan tombol untuk di save dan segera menghubungi Lukman
Tuttttttt.......tu.......t ............tuttttttttttttttt
Hape lukman berdering dan bergetar dan bergegas menjawab panggilan tersebut,
Lukman : Asaalamualaikum
Iis :  Dengan memberanikan diri yang sebenarnya Malu dan ragu menjawab salam Lukman “  wa alaikum salam lukman”
Lukman : walahh Is sumpah ini ga sengaja khan kita bisa bersua kembali meskipun Cuma lewat media komonikasi telepon gengggam. 
Iis : iya  saya juga ga pernah menyangka lho. Kangen tau sama teman-teman angkatan dulu
Lukman :  berarti kamu kangen aku dong! Hehe
Iis : beh,beh,beh teman-teman SD dulu bukan kamu saja Luk kepedean kamu tetep aja sama seperti dulu hehehe
Lukman : ia sama khan. Temen SD dulu, Aku, itu ga ada bedanya, kamu kangen terhadap temen-temen SD dulu berarti kamu juga kangen sama aku. Hayo ngakuu...... hahahah
Iis : serah deh apa maumu pokoknya aku kangen masa-masa dulu itu. Eh iya ngomong-ngomong kamu tiap hari kerja apa sekarang luk?
Lukman : emmm saya setiap hari aktif di sekolah is membantu siswa/siswi yang mau belajar ilmu Tuhan yang melalui perantara Saya menyampaikannya 
Iis : jadi gura kamu dah Luk, Alhamdulillahhh uda sukses yah Congratulation yah seneng deh dengernya udah bisa membagi ilmunya,
Lukman : Biasa saja lah Is jangan berlebihan mujinya ntar saya Riya deh, hehehehe, emang klo kamu sekarang berkegiatan apa?
Iis : saya di djogja sekarang luk. Tapi dalam minggu ini saya Libur dan pulang ke sini (rumah) dan udah Mau kembali Besok.
Lukman : Djogja,! Widihhh keren dalam rangka apa dirimu di Djogja Is, masih Kuliahkah?
Iis : emm... iya Luk 4 tahun silam saya kuliah di Riau dan sekarang masih berusaha menjalankan program beasiswa ke Djogja. Doanya ya Luk semoga kita sama-sama mendapatkan apa yang kita inginkan.
Lukman : ya Rabb Amin.. sumpah keren banget kamu Is, Uda Mau S2 Nich.... pokoknya doa yang baik-baik deh buat dirimu hehehehe
Iis : Aminn Begitupun juga dengan dirimu Luk.. ywd, saya masi mau nyapu halaman rumah nih see you next time ya, assalamualaikum 
Lukman : buru-buru amet sih katanya kngen. Heheheheh ywd Waalaikum salam.
Hari demi hari terlewati dan sudah 6 hari antara Iis dan Lukman tak ada komonikasi kembali,  namu sebenarnya di Dalam pikiran Iis masih saja ada hal yang mengganjal dan masih tetap tak menyangka bakalan ketemu lagi sama lukman temen sekelsnya dulu meskipun Cuma bersua kembali lewat kecanggihan alat di zaman sekarang. Sudah lima hari Iis kembali ke Djogja dan rasa tidak kerasan pasti ada namanya juga hidup di kampung orang siapa yang betah? Dengan sambil tidur terlentang di kontrakannya Iispun mengambil Hpnya dan membuka kembali aplikasi Facebook dan juga messenger geser-geser ke atas kebawah chat yang ada di messenger an terbesit kembali foto lukman di chat itu. Tak lama kemudian ada notifikasi kembali bahwa Lukman baru saja menambahkan foto di facebook maka dengan seketika itu iis melihatnya. Dan ternyata Lukman Upload Foto dengan gambar hati yang di tandai dengan Nama Facebook Naila putri. Dangan Updatetan yang seakan mesra untuk saling menjaga hati. Sementara itu Iis langsung melihat detail profile lukman dan ternyata Di profile lukman Sudah tertera bertunangan Dengan fikiran yang juga heran Iis bertanya-tanya sendiri dan bicara sendiri “ ada apa ini ya kok akhir-akhir ini saya inget sama Lukman terus” begitulah kata hatinya, dengan sambil demikian iis bangun dari tidur santainya dan keluar kontrakannya untuk mencari minuman jus buah. Namun sesampainya di kontrakan kembali bayanyan yang menghantui Lukman tetap ada. Dan iispun kembali berkata dengan nada yang tak keras “Aghhhh ...... ada apakah ini. Ga mungkin, ga mungkin. Apa iya perasaan masa kecilku yang sering merhatiin  lukman masih membekas sampai hari ini. Tidak tidak tidak... sambil memegang kepalanya sendiri dengan kedua tangannya” demi mengobati kegelisahan itu Iis ambil Hpnya dan NgeChat lukman kembali.
Iis : Ping..
Iis : Ping...
11 menit kemudian baru ada balasan dari Lukman
Lukman : woi. Iya saya ada apa kangen ya hahahh
Iis : Idih , uda deh tetep aja PDmu itu selangit sama seperti yang dulu hehe
Lukman : iya Dunk hehehe owch iya kamu uda balik ke Djogja ya. Emmm blom sempat bertemu langsung uda berangkat kamunya Is. Ga pamit malah yang mau  kembali kemarin huft... ( dengan disertai emoticon kecewa dan tertawa di chatnya)
Iis : Boro-Boro mau pamit sama kamu wong kamunya sombong, klo ga di kabari duluan ga bakalan ada kabar sepertinya kamu ga ada bedanya ya sama temen-temen angkatan  yang lain yang sampai saat ini ga pernah ada kabar semua. Lah ini baru ada kabar nemu temen yang seangkatan dulu satu malah sombong amat kaga mau ngabari padahal udah punya kontak saya.
Lukman : hey nenek ratu jangan pernah samakan diriku sama orang lain ya hehehehe. Iya maap mungkin sekarang kita sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Iis : Alahhh alasan masa Cuma mau ngeping doang kaga bisa, buat saling kabar kabari. ( dengan disertai emoticon kecewa) .  padahal
Lukman : padahal apa? Tukas lukman
Iis : saya Cuma mau bilang dan sekaligus mau tanya kebenarannya:
Lukman : tanya dan mau bilang apa Si Is?
Iis : Itu yang Facebooknya namanya Naila putri tunangan kamu ya? ini pertanyaannya dan jika itu benar maka saya pas mau bilang Selamat yah semoga langgeng.
Lukman : emmmmm dengan ada maksud apa nih kok facebook gua sampe di gledah ampe segitunya hahahahaha
Iis : ini orang apaan cobak wong saya lagi tanya beneran juga malah tertawa huft... “dengan perasaan yang sambil seakan kecewa langsung matiin data selulernya.”
Lukmanpun sudah mulai ga enak dengan sikap Iis yang seakan gimana gitu, dengan perasaan yang di tegakan lukman tak membalas Chat Iis kembali karena ketika di cek Iis sudah tak aktif  lagi. “Ada apa ya kok iis langsung gitu sama saya” Suara hati seorang Lukman dengan fikiran yang heran dengan seribu Heran. Tanpa pikir panjang beberapa jam kemudian demi mengobati rasa penasaran heran itu lukman langsung Menghubungi Iis dengan tanpa melalui Chat lagi namun langsung Bicara melalui telepon genggam.
Lukman : tutttttt.....tutttttt..... tutttttt........
Dengan lekas dan sigap Iis melihat teleponnya yang berdering dan berbunyi itu, setelah melihatnya ternyata tertuliskan terang di layar smartphonenya adalah Lukman dengan agak lama iis menjawab telepon dari lukman itu
Iis : Assalamualaikum 
Lukman : wa alaikum salam is, ko lama angkatnya lagi sibuk ya?
Iis : enggak kok cuman ini lagi Badmood, dan lagi PW saja nii diriku
Lukman : pas banget is aku nelpon kamu karena aku tau klo kamu lagi badmood,
Iis : alahhh apaan si, sok tau aja kamu. Ini tumben kamu yang nelpon biasanya khan kalo kaga saya kabari dahulu mana mungkin ada kabar, maklum lah mungkin memang lagi sibuk kamunya sibuk ngajar,sibuk bimbingan bahkan bisa jadi khan sibuk ama tunangan.
Lukman : bingun dengan bahasa apa ini harus menjawab suara cuek iis ini ada apa sebenarnya ko nada ngomongnya beda banget sama pas pertama jumpa kembali seminggu kemarin yah? Namun biar bagaimanapun lukman harus menyelesaikan semua ini ada apa sebenarnya dan entah apa yang ada dalam pikiran iis dengan berkata “ udah ngomongnya?, ini sebenarnya ada apa sih is? Kok dari lughat kamu di chat dan sekarang kaya orang marah-marah mulu ada apaan si?
Iis : kenapa, kasmu ga suka saya kek gini ya udah matiin aja telponnya. Mungkin memang lebih baik saya ga pernah jumpa kembali ya sama kamu.
Lukman : Lukmanpun semakin bingun dengan sikap iis dengan sembari berkata, ada apa ini Is sumpah saya bingung nanggapinya sikap kamu sekarang ini. Aneh gitu
Iis : ya begitulah pria klo ga peka. Harusnya  kamu paham dengan maksud saya ini kenapa saya seperti ini. Huft......
Lukman : sumpah is saya semakin bingung ini ayolahh katakan ada apa ini sebenarnya mulai tadi muter-muter dengan kemarahanmu. Ayo beri tau saya ada apakah gerangan ini selesaikan hari ini.
Iis : mulai dengan memelankan perlahan ke egoannya sambil berkata jujur pada lukman “ sebenarnya gini Luk, saya itu sudah lama menginginkan bertemu denganmu untuk mengatakan jujur padamu tentang perasaan yang selama ini saya pendam padamu tapi apalah daya semuanya sudah terlambat semua sudah diayun kamu bersama tunaganmu si naila putri itu, kalau boleh jujur sebenarnya saya bahagiaa banget ketika bisa bersua kembali denganmu meskipun toh hanya bantuan dunia maya. Tapi pertemuan kembali ini sudah terlambat ya hati kamu sudah terisi. Sedang diriku yang mengharapkanmu semenjak kita sekelas SD dulu namun tak berani saya ungkapkan dikarenakan saya wanita yang masih belum banyak cerita kalau wanita yang nembak duluan namun yang ada hanyalah mencari perhatian lebih terhadap yang dipunyai rasa. Maaf ya luk saya sampe tak bisa ngontrol amarah saya yang diselimuti rasa menyesal dan sedikit rasa cemburu ini. Sekali lagi maaf ya.
Lukman : kaget denga rasa tak percaya dengan ungkapan iis ini yang hanya bisa menjadi pendengar setia tanpa harus membalas sua dan Cuma bilang ya rabbbbbb
Iis : yahh mungkin kamu ga bakalan nyangka kalo saya sampe segitunya sama kamu luk tapi dari pada saya memendan rasa ini tanpa saya tumpahkan pada orang yang memang saya punyai rasa ini seakan mengganjal di hati saya yang meskipun ini adalah sia-sia dan bakalan menyisakan luka, 
Lukman : maafkan diriku is, ga mungkin pula kusebrangi lautan dengan berjalan kaki, kamu paham kan maksud saya  ini. Tapi jikalau memang kau seperti ini kenapa baru sekarang kau utaikan ini is,?
Iis : karena saya wanita luk, rasa yang terpendam memang sungguh sakit ya
Lukman : kenapa mulai dulu kamu ga ngeChat saya dan ungkapkan lewat chat semua yang katakan tadi?
Iis : dengerin ya luk, rasa yang sesungguhnya itu adalah bukan rasa yang sering di papar-paparkan lewat Chat luk tapi adalah rasa yang memang benar-benar dijaga itu kalau menurut saya yang kenyataannya adalah saya sekarang seakan jatuh cinta pada orang yang salah. Meskipun rasa ini bagaikan di ujung hati namun hanyalah ilusi,,,,,,
Lukman : entahlah..... ya rabbb tak bermaksud diri hamba menyakiti hati kaum hawa ini maapkan diriku ya sekali lagi maapkan aku is
Iis : kamu tak perlu minta maaf luk karena saya juga harus paham dan sadar kalau sebenarnya mengikhlaskan itu sesakit apapun harus tetap di terima bagi orang yang hanya menunggu sepertiku, dan saya sadar sekarang kalau saya harus bilang selamat terhadapmu yang telah sebentar lagi itu akan melangsungkan pernikahan mungkin dengan tunanganmu itu dan saya harus sedikit paham dan juga bahagia melihat orang yang saya punyai rasa sebentar lagi akan berbahagia. Selamat ya (nada pilu sendu sudah mulai terdengar keluar dari iis)
Lukman :  semakin bingung dengan semua apa yang di jelaskan iis mulai tadi dan tak bisa berkata apa apa lagi
Iis : ya sudahlah luk lega rasanya diriku karena semua sudah kutumpahkan padamu apa yang selama ini saya pendam. Terimakasih ya waktunya sudah nelfon dan  satu hal lagi jangan lupa undang saya kalau sudah mau nikahan yah. Assalamualaikum lukman
Lukman : Waalikumsalam dengan nada yang agak gemetar dan mematikan telepon genggmnya. 
Yang tak pernah ada sedikitput di hati lukman terhadap peristiwa ini lukmanpun Cuma bisa terdiam menyikapi semua ini yang dengan bagaimanapun dia sedikit kepikiran dengan kata-kata iis tadi. Namun meskipun demikian lukman harus tetap fokus terhadap jobnya saat ini dan ketika sudah tiba waktunya untuk nikah maka ada tunangannya yang telah juga setia menjadi makmum dan menjadi ibu dari anak-anaknya.

Bersambung.....

Sahriyanto Hirano (OSIS)
Silhkan Di Baca Tidak Boleh Dibajak









Read More »

0 comments

     Pagi yang cerah menyertai aktivitas seorang santriwati di PP. Al-Ikhlas sangat bersemangat untuk menjalani aktivitas hari-harinya. Ya, dialah  seorang santriwati yang mempunyai paras cantik rupawan nan tabi’at yang baik, yang tak lain adalah Aisyfa Malaika.
“Assalamualaikum” sapa Aisyfa pada santri lainnya yang sedang berpapasan dengannya.
“Waalaikum salam Cantik” jawab mereka dengan panggilan julukannya, Aisyfapun berlalu dari hadapan mereka menuju ke sekolahnya. Sesampainya di sana, dia langsung menuju kelasnya dan di kelasnya dia mendapati sosok wanita yang sedang duduk di bangkunya dengan di temani sebuah novel yang sedang di bacanya, tak lain lagi adalah khanza zaifa dialah sosok sahabat yang selalu ada, baik saat suka maupun duka untuknya. Seperti biasa, yang sering dilakukan Aisyfa sebelum masuk ke dalam kelasnya dia selalu mengucapkan salam.
“Assalamualaikum khanza”
“waalaikumsalam cantik” itulah jawaban yang diucapkan Khanza kepada Aisyfa
“za….! Tumben kamu datang pagi banget ke kelas, ada apa?” Tanya Aisyfa padanya
“gakpapa fa,” jawabnya singkat yang tanpa sedikitpun menoleh ke arah Aisya yang sedang bertanya
“ apa sih judul Novel yang sedang kamu baca ? kayak serius banget sampek-sampek sahabatnya nanya ajha kamu gak menoleh” tanyanya lagi
“ oh…… Novel ini judulnya “WANITA BERKALUNG SURBAN” ini bagus lho fa, kamu mau baca juga? Nie aku dah selesai” jawabnya sambil menyodorkan Novel yang ditawarkan pada Asyifa
“oh….. ngak, aku udah baca kemaren”
Setelah lama mereka berbincang-bincang, bel masuk berbunyi
“tinggg…… nong…….. ting……. Nonggggg……”
“ Assalamualaikum anak-anak!” sapa ibu guru mereka sebelum masuk kelas
“waalaikum salam ibu guru” jawab mereka serentak, sambil berdiri dan berdoa
“Baik, silahkan duduk! Sekarang ibu langsung absen saja, Ach. Faith ramadani!”
“gak masuk bu,” jawab salahsatu murid yang kebetulan teman sebangku Fatih
“kenapa kok gak masuk?”
“gak tau bu,” jawabnya
“ya udah kalo gak tau ibu lanjut presensi kehadirannya, Aisyfa malaika, Khanza Zaifa”
Setelah ibu guru mengabsen, lalu mereka langsung membuka mata pelajaran Geografinya.
“fa , kamu pinjam buku paketku gak kemaren ?”Tanya khanza aisyfa
“oh iya za maaf kemaren aku lupa untuk ngasih tau “ maaf aisyfa pada khanza
“fa tumben ya ,fatih gak masuk hari ini ? biasanya dia paling semangat kalau pelajaran geografi “ Tanya khanza pada aisyfa yang sedang menulis
“iya, dia kemana ya ? gak biasanya dia gak masuk gak ada keterangan kayak gini “ seru aisyfa dalam hatinya yang diam-diam memikirkannya
“fa…….”kejut khanza “ kamu dengar gak apa yang keterangan kayak gini “
“A…i..ya aku denger kok “jawab aisyfa gugup dan terkejut “ aku gak tau za lagi pula aku bukan siapa-siapanya dia “
“lho tumben kamu fa bilang gitu ,gak biasanya lagi”
“lho kan memang benar za, aku itu memang bukan siapa-siapanya fatih”
“ya,ya,ya terserah kamu dech”
Jam belajarpun berlalu satu jam lebih dan sekarang waktunya jam istirahat dengan di tandai bunyinya bel dan semua teman-teman sekelasnya berhamburan menuju luar kelas.dengan aisyfa yang sedari tadi melamun.
“fa let’s go to canteen !”ajak kanza yang mungkin sudah lapar
“fa kok ngelamun ayok ke kantin”khanza lagi-lagi mengajak aisyfa yang tengah termenung dalam lamunannya
“hah ……..iya za ada apa? Apa yang tadi kamu tanyakan ?”tanyanya setelah sadar dari lamunannya
“fa apa-apaan sich aku gak nanyak apa-apa.aku tuh tadi hanya ngajak kamu untuk pergi kekantin tapi,kamu gak sedikitpun ngerespon ,malah asyik dengan dunia lamunanmu
“oh gitu ya za ,maaf tak kirain kamu lagi nanyak sesuatu “ucap aisyfa salting
“ya udah ayo kekantin“ ajak kanza sekalian kalinya
“iya ayo za!”
Lalu mereka pun jalan bareng ke kantin ,ternyata sesampainya disan mereka sudah tidak mendapatkan tempat untuk duduk karna saking banyak siswa-siswi yang berdatangan kesana terpaksa mereka pergi warung bakso yang ada di samping sekolah,sesampainya disana mereka langsung memesan 2 mangkok bakso.
“ini baksonya nenk”kata si tukang bakso sambil menghidangkan baksonya
“ya makasih pak”kata aisyfa santun
“oh ya nenk kalau boleh tahu disini sekolahnya di gabung sama putra ya?tanyak tukang bakso itu kepada mereka
“iya  memang kenapa ?”Tanya khanza balik
“oh tidak nenk gak pa-apa cuman nanyak ajha ya udah lanjut aja makannya maaf telah mengganggu”
“oh gak papa kok”jawab aisyfa
15 menit kemudian mereka berdua sudah selesai makan dan langsung pergi menuju kelasanya tak lama kemudian bel berbunyi pertanda KBM jam terakhir akan di mulai
“lho fa ternyata baru dibel, tak kirain sudah “
“iya za sama aku kira juga begitu”
Lalu mereka langsung masuk kedalam kelasnya,dan dikelas teman-teman mereka sedang sibuk membicarakan tentang hal tidak masuknya fatih
“fa sepertinya mereka lagi ngebicarain fatih dech “ucap khanza yang mulai kepo
“gak tahu juga tu za”jawab aisyfa
“ayo kita ikutan yuk,aku pengin tahu kabarnya si fatih kenapa dia gak masuk”
“kamu za mulai dech keponya”
“hhhmmmz……”senyum khanza malu
Kemudian mereka berdua malah ikut bergabung juga untuk mendengarkan cerita tentang fatihyang tidak masuk sekolah.
“ada apa sich?”kok dari tadi aku denger kalian lagi ngebicarain perihal tentang yang gak masuk sekolah “Tanya khanza yang sedari tadi kepo
“apa kamu gak tahu za?kalau fatih gak masuk sekolah dikarenakan dia sedang sakit”
Jelas teman sebangkunya fatih yang bernama ramadhan
“dan paling parahnya lagi dia mengidap penyakit paru-paru selama ini”jelas temanya lagi
“hah…!astagfirullah”ucap aisyfa terkejut dan tibaq-tiba duduk lemas dan pucat
“dari mana kamu tahu hal itu?tanyanya aisyfa
“fa, tadi aku sempat balik ke pondok sebentar,terus aku mampir ke kamarnya dia kebetulan aku melihatnya yang sedang terbaring lemah di kamarnya”jelas ramadhan panjang lebar
“fa !kenapa kamu kok tiba-tiba pucat gitu mukanya kayak ada yang lagi difikiran?”Tanya khanza
“gak za,aku gak pa-pa dan aku gak lagi mikirin apa-apa”
Tiba-tiba menarik tangan aisyfa dan membawanya ketaman yang berada di depan kelas mereka
“za kamu ngapain baw aku kesini,bukannya bel sudah berbunyi”
“Sstt….”tangan khanza mendarat ke bibirnya aisyfa
“fa, buat apa kamu nutup-nutupin hal ini?semuanya aku sudah tahu,kenapa kamu gak menceritakan
Hal itu padaku ?”tiba-tiba aisyfa di dangi pertanyaan khanza yang yang tidak pernah di mengerti  olehnya
“maksud kamu apa ?”balik nanya
“fa !apa aku harus memperjelas pertanyaan ku?”
“za really aku tidak mengerti”
“fa ,ok! I know all about you ,aku tahu semuanya apa yang kamu rahasiain padaku”
“what do you mean za?”
“jujur fa ,jujur atas perasaan ku padanya ,jangan bohongi perasaanmu ,aku tahu semua,bahwa kamu sangat mencintai dia”jelas khanza
“za,jadi kamu sudah tahu semuanya dari siapa?”Tanya aisyfa kaget
“fa ,meskipun kamu gak pernah menceritakan tentang perasaanmu itu,dari raut wajahmu apa aku sudah tahu ,tadi aja sewaktu ramadha told story about him tingkah lakumu langsung berbeda ,kamu tiba-tiba aja pucat pasi bahkan lemas”
“faa….. if you have known, aku mohon jangan certain hal ini siapapun please!” pinta khanza pada Aisyfa.
“faa aku gak mungkin bercerita pada siapa-siapa, yang hanya ingin aku ketahui kenapa kamu gak pernah menceritakan hal itu padaku?” Tanya khanza
“zaa…aku minta maaf padamu, bukannya aku gak mau menceritakan hal ini Padamu tapi aku hanya ingin aku saja yang tau dan itupun juga perihat perasaan yang gak seharusnya di beritakan” jelas aisyfa
“iya sih kamu memang benar fa .buat apa kamu berbagi story to me”
“za,  maaf kalau masalah persaan mungkin aku gak akan pernah bercerita pada siapa-siapa cukup aku curhatkan pada allah lewat sejadah di dalam sujud malamku” kata aisyah minta maaf
“ya baiklah, itu terserah kamu fa”
“za , let’s enter to our class “ajak aisyfa pada khanza  
Lalu merekapun kembali masuk ke kelasnya, di sana ternyata guru yang mempunyai piket jam terakhir tidak masuk karna sakit. Tak lama kemudian bel berbunyi pertanda pulang .dan saatnya bagi santriwati untuk ke pondoknya dan juga untuk santri putra.  
     Seperti hari-hari sebelumnya aisyfa selalu pulang  ke pondoknya bersama khanza,kebetulan jarak sekolah mereka tidak jauh dengan jarak  pondoknya mereka, jadi, tidak sampai 15 menit mereka berdua sudah berada di depan kamarnya.
“assalamualaikum “ ucap salam aisyfa sebelum masuk kamarnya
 “waalaikum salam , eh…….dek aisyfa sama dek khanza, tumben awal pulangnya dek ?
   Biasanya kalian berdua paling akhir lho  “Tanya salah satu teman sekamar mereka yang sudah sekolah di universty                                                                                                                 
“oh. Ya, ini bak tadi gak ada gurunya pada jam terakhir, jadi kami pulangnya agak cepat  “jawab khanza
“bak apakah sudah adzan dhuhur  ? “Tanya aisyfa
“kayaknya belum dek, waktunya aja belum nyampek”
Kemudian Asyifa melihat jam dinding yang ada di kamarnya yang kebetulan menunjukan jam 11:20 yang berarti adzan duhur kurang 10 menit lagi, merekapun pergi mengambil wudu’ ke kamar mandi. Selesai mengambil wudu’, tiba-tiba adzan duhur berkumandang dari mesjid AL-AMANAH yang berada tepat di lokasi bagian pondok putra, tanpa menunggu lebih lama, merekapun mengenakan mukenahnya dengan cepat-cepat menuju ke musholla. Sampainya di musholla Khanza langsung mengambil Al-Qur’an kemudian membacanya dengan suara yang sangat merdu, setelah itu, asyifa sholat sunnah terlebih dahulu qobliatad duhri sambil menenggu ibu nyai untuk mengimaminya, semakin lama semakin banyak santri wati yang datang ingin sholat berjama’ah. Usai berjema’ah semua santriwati turun menuju ke kamarnya masing-masing, berbeda dengan Asyifa yang masi khusyuk dalam sholat ba’danya, dan selesai sholat dia langsung mengangkat tangan dan mengadahkannya sambil berdo’a dengan khusyuk yang disertai dengan linangan air mata,
ya ALLAH…… ya rob…..
Hanya kepadamulah hamba menyembah dan meminta pertolongan
Ya ALLAH……
Ampunilah dosa-dosa hamba dan kedua orang tua hamba, dan maafkalah hamba yang telah menyukai seseorang dan bahkan hamba telah berangan-angan untuk memilikinya
Ya ALLAH ….. ya rabb…
Terkadang hamba melupakan segala nikmat yang telah engkau beri dan bahkan hamba tidak pernah mensyukurinya, maka dari itu ya rab….berikanlah hambamu ini petunjuk ke jalan yang benr yatu jalan orang-orang yang engkau anugrahi jalan yang lurus, amiieenn….!
Itulah doa yang di panjatkan oleh Asyifa .  setelah berdo’a dia tidak memili langsung turun, dia malah mengambil Al-Qur’an dan membacanya dengan penuh tartil. Seusai membaca Al-Qur’an Asyifa memilih turun pergi ke kamarnya. Sampai di kamarnya dia memilih untuk beristirahat dan memejamkan matanya. Berbeda dengan Khanza yang lebih memilih bercerita dan bercanda tawa dengan teman-temannya di kamarnya.
“kak, aku udah ngerasa ngantuk lagi pula sudah jam 01:30 bentar lagi mau adzan, udah ya kak, aku istirahat dulu sekalian nyusul Asyifa yang mungkin sudah berada di alam mimpinya” candabya pada teman-temannya yang juga ikut bercerita
“huhh…..huuuu….huuuhh” sorak teman-temannya
“yaudah dek sana kalo mau istirahat!” ucap salah satu temannya yang kalem
“ ok! Makasih ya, kakak-kakak cantik, aku istirahat dulu,  bye…..” pamit Khanza kemudian dia beristirahat dan memejamkan matanya di samping Asyifa yang sedang tertidur pulas.
                Satu jam lebih mereka berdua tertidur pulas dan kemudian bangun karena mendengar suara adzan ashar di kumandangkan, dan mereka berdua langsung menuju kamar  mandi untuk mengambil wudlu’, setelah mengambil wudlu’ mereka sholat di musholla untuk berjema’ah bersama ibu nyai. 15 menit kemudian mereka sudah selesai melaksanakan sholatnya dan mengikuti program markaznya, setelah selesai mereka memilih untuk langsung mandi membersihkan badannya, setelah itu langsung melaksanakan sholat maghrib dan isya’ berjama’ah, seusai melaksanakan sholat berjamaahmereka membuka pelajaran yang besok pagi
“zha! Kamu lihat buku matematikaku gak?” Tanya Asyfa yang mulai tadi mondar-mandir mencari bukunya yang hilang  ….”
“gak faa, emangnya kenapa? Hilang lagi?” Tanyanya balik
“kayaknya sih gak hilang, hanya saja aku lupa naruhnya kemaren”
“oh…oh….” Respon Khanza singkat
Tak lama kemudian, Asyfapun menemukan buku matematikanya dan langsung mempelajarinya, sedangkan Khanza sudah tertidur pulas dari tadi
“khanza khanza, kebiasaan kalo jambelajar pasti dipakai umtuk tidur” gumam Aisyfa dalam hati
Satu jam berlalu, tetap bersama Aisyfa yang masih menekuni buku matematikanya, disaat khusyuk-khusyuknya belajar, anak-anak kamar sebelahnya malah membicarakan Fatih yang katanya dia pulang karena terkena penyait yang ganas. sedangkan Aisyfa melamun setelah mendengar kabar itu. Dan diapun ,memi

lih untuk menutup bukunya dan langsung memejemkan matanya
“ya ALLAH kenapa hambamu ini tidak bisa melelapkan matanya?” gumamnya dalam hati, Aisyfapun berusaha untuk bisa melelapkan matanya dan masih saja tetap gelisah memikirkan Fatih, kemudian Aisfapun memilih untuk mengambil buku dairynya untuk meluapkan isi hatinya saat ini.
                Dear dairy….
                Ya ALLAH…..
Hambamu sekarang tak bisa melelapkan matanya dan masih teringat tentang apa yang telah dibicarakkan anak-anak tadi
                Ya ALLAH…..
Hmba mohon tolong sembuhkan dia!
Jauhkanlah dia dari penyakitnya !
Kembalikan dia yang selalu menjalankan hari-harinya dengan penuh keceriaan dan semangat
 
                                                                                                                             Mahabbah yang tersembunyi
                Seusai meluapkan apa yang dia rasakan, Aisyfapun perlahan-lahan melelapkan matanya untuk menuju ke alam bawah sadar “Astaghfirullah!” terperanjat Aisyfa dari tidurnya.
“Faa… kamu kenapa kok tiba-tiba terperanjat gitu?” Tanya Khanza terkejut saat mau sholat tahajjud.
“Za! Jam berapa sekarang?”
“Masih jam 3”
“Huft….. aku kira sudah adzan subuh”
“kamu terperanjat hanya gara-gara itu?”
“iya emang kenapa?”
“Faa…. Aku pasti bangunin kamu lah, aku gak akan setega itu kok”
“bagus deh, aku kira kamu gak akan bangunin aku, soalnya aku lihat kamu sudah mau sholat”
“udah, sana ambil wudu’ keburu adzan” suruh Khanza pada Aisyfa
                Aisyfapun beranjak untuk mengambil wudu’. Setelah itu aisyfa  memilih sholat tahajjud di mosolla,sekalian menunggu adzan subuh di kumandangkan. Tak lama kemudian adzan subuh berkumandang dari masjid al-amanah.
“fa, kayaknya aku kenal deh suara adzan itu “
“emangnya suara siapa za? “ Tanya aisyfa .
“itu bukannya suara fatih ya?”
“emang iya? Emang situ tau sama suara fatih”
“apasih yang gak aku tahu, semua hal aku tahu, suaranya tukang kebun sekolah saja aku tahu apalagi suaranya Fatih yang selalu menggema di gendang telingaku, saat mengumandangkan adzan”
“huh sotoy lu za!”
“ fa kamu tahu gak?” katanya dengan serius
“ tadi malam waktu jam belajar,anak-anak disebelah kamar kita cerita soal fatih yang mengidap penyakit kanker,?” terang khanza
“kok aku gak denger ea fa?”
“ you sleep last nigh za” cibir aisyfa
“oh iya fa maaf aku lupa” celotehnya sambil cengengesan.
Lama berbincang ibu nyia hadir untuk mengimami shalat berjamaah.
Setelah selesai shalat subuh matahari pun terbit menandakan hari sudah pagi dan dimana aisyfa dan khanza sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya . tepat jam 07:00 mereka berdua berangkat kesekolah bersama. Sesampainya disana mereka sudah mendapati sosok seseorang yang sedang duduk dikursi aisyfa.ternyata dia adalah sosok fatih yang aisyfa idamkan selama ini.
“Assalamualaikum” ucap aisyfa yang disertai senyum manisnya
“Waalaikumussalam ukhty” jawab fatih
“hey! Fatih gimana kabar kamu? Katanya kamu sakit? Tanya khanza
“Alhamdulillah za aku sudah sembuh, ini semua berkat kalian semua yang ngedoain aku”
“oh… bagus kalau gitu. Ngomong-ngomong kata temen-temen kamu pulang?”
“enggak kok aku gak pulang buktinya aku disini sekarang”

Afifatul Ayin
Siswi kelas XI IPS B MA. AL-Falah dempo Barat


Read More »

Yuk Bagikan

Galeri Madrasah