Ngabuburit Bersama Do'a



      Liburan Ramadhan biasanya semua santri di seluruh pondok Pesantren nusantara libur dan meskipun toh kadang ada yang tidak libur itu karena mungkin ada pelajaran tambahan atau yang biasa di sebut dengan Bimbingan belajar kelas khusus Pondok Ramadhan Misalnya. Seperti yang sedang dialami Akhdan laief Azizan salah satu santri pondok pesantren Al-Amin yang juga pada liburan ramadhan kali ini juga Saur dan Buka puasa di rumah  bersama Ibu, bapak Dan saudara-saudara dirumah itupun tidak lain karena permintaan kedua orang tuanya, karena sudah 8 tahun lamanya Akhdan tidak pernah berpuasa di kampung halamannya melainkan selalu Berpuasa di pondok tercintanya. Akhdan diminta untuk berpuasa dirumahnya karena banyak sekali para sanak famili dari Akhdan yang amat sangat merindukan lantunan ayat suci Al-Qur’an dari merdunya suara Akhdan ketika menjadi imam dalam Shalat 5 Waktu dan juga banyak sekali Ponakan-ponakan Akhdan yang ingin Belajar lebih mendalam Ilmu tajwid kepada Akhdan. Maka dari itu Akhan memutuskan Tahun ini Untuk Berpuasa Dirumah demi Memenuhi keinginan Orang Tuanya.
Taraweh malam pertama ramadhanpun Tiba Akhdan bergegas atas Ridlha Orang tuanya menjadi Imam Taraweh di Musholla yang di makmumi sekitar 34 orang itu baik dari kalangan laki-laki dan perempuan dan itupun semua masih ada ikatan famili dengan Akhdan, ada juga sih hanya karena Tetangga dekat yang juga ikut taraweh di Mosholla dirumah Akhdan.
Koko rabbani, sarung Atlas, kopyah putih itulah biasanya yang di kenakan Akhdan ketika jadi Imam, kesederhanaan yang melekat lantunan ayat suci yang memikat, meskipun Akhdan tak berwajah VVIP namun Akhdan merupakan sosok yang Rendah hati, murah senyum, senyum sapa Salam itulah yang biasanya di biasakan ketika berpapasan dengan semua insan.
Dua hari ramadhan dilalui Akhdanpun sama seperti  anak- anak tetangga sebelah rumah akhdan yaitu disetiap selesai shalat ashar pada keluar rumah demi tak terasanya waktu puasa lekas tiba. Akhdanpun juga seperti itu, suatu ketika Akhdan sehabis shalat Ashar baca Al-qur’an dulu satu juz itu merupakan rutinitas di bulan ramadhan seusai Shalat lima waktu pasti Satu juz. Akhdan langsung ambil speda motor milik Bapakya untuk jalan- jalan sore atau istilah kerennya Ngabuburit. Sesampai dijalan raya begitu banyak yang Ngabuburit sore ini melihat kanan kiri jalan banyak sekali sepeda motor dan mbil yang terparkir rapi yang di samping sepeda itu ada orangnya sambil pegang Gadged androidnya, anehnya disetiap ada sepeda diparkir disitu pasti ada dua orang di sisi sepeda baik itu ada orang yang memang sudah sah dengan ikatan suami istri bahkan juga ada yang masih hanya ada ikatan tunangan namunn sudah ngabuburit bersama demi menunggu waktu beduk lekas tiba. Akhdan dengan tanpa seakan memikirkan apa yang dilihaatnya tetap saja berjalan dan juga parkir sepedanya dipinggir jalan. Tak lama kemudian waktu bedukpun sudah hampir Akhdan dan semua orang-orang yang ada di tempat itu bergegas pulang kerumah masing-masing.
Keesokan harinya Akhdan kembali Ngabuburit dan suasana setiap hari semakin saja Rame dan seperti biasa Akhdan duduk ditempat kemarin, tak lama setelah itu tiba-tiba ada seorang perempuan yang duduk di sampingnya denga ada jarak antara mereka. Akhdan gelisah dan resah perempuan itu hanya melihat Akhdan yang seakan kebingungan.kemudian  “Maaf Mas, Mas Kenapa ? Mas merasa Terganggu ya? “ sapa perempuan itu. Akhdan pun tetap menundukkan kepala tanpa melihat perempuan itu sambil menjawab “ tidak kok”. Perkenalkan nama Saya Rif’atul Mahbubah panggilan sehari-hari Rif’ah. Mas sendiri Siapa Orang deket sini khan mas? Sambungperempuan itu.. Akhdan mulai melihat orang itu dan menjawab “iya saya orang sini kok deket malah dari sini” Terus Namanya siapa Maz? Sambung perempuan itu? “ kalau nenk Rif’ah berkenalan dan tau nama saya say amat takut sekali nenk, semenjak tadi sampeyan duduk di samping saya saya sudah resah gelisah lalu sampeyan sapa saya saya semakin yakin kalau sampeyan itu orangnya manis dan cantik secantik namanya maka dari itu saya tidak mau memberitau nama saya “ Laahhh apa salahnya Coba wong Cuma mau kenal saja maz? Tukas Rif’ah! Jangan nenk. Saya takut perkenalan ini Cuma terjadi saat ini cukup kita saling tau rupa kita masing- masing dan saya tau nama sampeyan karena saya yakin sampeyan bukan orang dekat sini jadi sangat mungkin sekali kaalu kita tidak akan bersua kembali, sudahlah 10 menit lagi mungkin sudah adzan jadi marilah kita sentiasa bergegas kerumah masing-masing.sambung Akhdan. Rif’ah tercengang sambil hati kecilnya berkata “ Aneh bener tu orang Cuma bertanya nama aja belagu”  namun Hati Rif’ah setelah berbuka puasa tiba-tiba ingat kejadian tadi sore itu dengan sambil memikirkan wajah si laki- laki sok mahal dengan namanya itu sampai semalaman Rif’ah masih penasaran siapa sebenarnya laki-laki itu, keesokan harinya Rif’ah  kembali ketempat kemarin dengan besar harapan ada orang itu. Namun apalah daya Akhdan hari ini tidak ketempat biasa itu, karena hari semakin malam Rif’ah terpaksa pulang dengan hati semakin Penasaran Namun akhirnya dijalan tiba-tiba ada orang menyapa Rif’ah dari belakang “Assalamualaikum” dengan sambil terkejut ada suara tiba-tiba Rif’ahpun menjawab sambil, menoleh kebelakang “Wa alaikum salam” dengan wajah Ragu tak percaya ternyata yang manggil salam itu Adalah Akhdan.
Akhdan           : kenapa Neng Rif’ah? Kaget yaa
Rif’ah              : kamu, kok bisa ya kamu berada di belakang saya secara tiba-tiba.
Akhdan           : khan saya tau kalau Nenk nyariin saya
Rif’ah              : Ge Er bener kamu Maz! Emang siapa sih nama sampeyan dan dimana rumahnya ?
Akhdan           : ini rumah saya sambil menunjukkan rumah disampingnya
Rif’ah              : kaget tanpa berbicara apa-apa
Akhdan           :  Marilah berbuka dirumah saya Nenk? Udah malam nii
Rif’ah tetap tak berbicara dan perlahan melanjutkan langkah perjalanannya menuju rumahnya. Sesampai dirumah Rif’ah bertanya kepada orang tuanya siapa orang itu sebenarnya dan penjelasan orang tuanya membuat rif’ah tersipu malu setelah mengetahui bahwa sebenarnya nama lelaki itu namanya Akhdan dan merupakan tetangganya tapi tak pernah melihatnya dari saking Akhdan berada dipesantren. Singkatnya malam itu Rif’ah menuju rumah Akhdan untuk ikut Shalat taraweh dirumah Akhdan tanpa sepengetahuan akhdan.  Isya’pun berkumandang Rif’ah sudah tiba di musholla dimana Akhdan biasa Menjadi imam. Akhdanpun melantunkan ayat-ayat Al-quran dalam shalat dengan kemerduan suaranya. Seusai shalat taraweh sebelum dilangsungkan tadarus Rif’ah bergegas berdiri dan berpamitan ke orang-orang di musholla itu karena Rif’ah mau tadarus dirumahnya sendiri, Akhdan Kaget.  Dan juga turun dari musholla menghampiri Rif’ah
Akhdan           : sambil tersenyum malu bertanya kepada Rif’ah. Kok kok kok ada kmu disini?
Rif’ ah             : kenapa kaget yaaaa hehehe Akhdan latif Azizan “ itu nama kamu khan !”
Akhdan           : kenapa kamu tidak bilang kalau kamu orang deket sini
Rif’ah              : itu urusan saya lah kenapa ? kamu kaget sangat yaaaaaaaa saya deket kok itu juga rumah saya sambil menunjukkan rumahnya . sebenernya kita tetanggaann lho Mas Akhdan tapi karena mungkin kita sama- sama berada dipondok jadinya kita tiak saling mengetahui yang meskipun kita ngabuburit pas waktu sore kita tidak tau kalau kita deket rumahnya.
Akhdan           : iya saya memang sengaja ngabuburit sendiri setiap hari saya lebih memilih ngabuburit bersama do’a disetiap perjalanan menuju tempat itu.
Rif’ah              : maaf kalau tidak keberatan apakah doa yang panjatkan ketika menuju tempat itu? Bukan kah do’a itu mugkin lebih baik di msjid bukan dalam perjalanan?
Akhdan           : saya berdoa kepada Tuhan karena disetiap perjalanan banyak sekali orang yang bergandengan tatkala ngabuburit. Sedangkan saya munfaridan, jadi sayanya bersama do’a ngabuburitnya berdoa semoga puasa yang akan datang sudah ada teman untuk ngabuburit heheheheh
Rif’ah              :  walahh.. kamu bisa saja sambil tersipu karena sebenarnya perasaan rif’ah juga ingin puasa tahun yang akan datang tidak sendiri juga namun belum tau bersama siapa rif’ah akan bersanding. Baiklah sudah malam, saya pulang dulu maaf ya saya mengetahui namamu tanpa harus keluar dari lisanmu. Assalamualaikum
Akhdan           ; wa alaikum salam warohmatullah. Keinginan sebenarnya ada untuk kenal lebih dekat bersama rif’atul mahbubah namun apalah daya Akhdan masih belum berani bilang kepada kedua orang tuanya.
Bersambung.....


My Writing:
Ida Nufila Hamzah sy
Kelas XI IPA B



0 comments:

Yuk Bagikan

Galeri Madrasah