Mahabbah Yang Tersembunyi


     Pagi yang cerah menyertai aktivitas seorang santriwati di PP. Al-Ikhlas sangat bersemangat untuk menjalani aktivitas hari-harinya. Ya, dialah  seorang santriwati yang mempunyai paras cantik rupawan nan tabi’at yang baik, yang tak lain adalah Aisyfa Malaika.
“Assalamualaikum” sapa Aisyfa pada santri lainnya yang sedang berpapasan dengannya.
“Waalaikum salam Cantik” jawab mereka dengan panggilan julukannya, Aisyfapun berlalu dari hadapan mereka menuju ke sekolahnya. Sesampainya di sana, dia langsung menuju kelasnya dan di kelasnya dia mendapati sosok wanita yang sedang duduk di bangkunya dengan di temani sebuah novel yang sedang di bacanya, tak lain lagi adalah khanza zaifa dialah sosok sahabat yang selalu ada, baik saat suka maupun duka untuknya. Seperti biasa, yang sering dilakukan Aisyfa sebelum masuk ke dalam kelasnya dia selalu mengucapkan salam.
“Assalamualaikum khanza”
“waalaikumsalam cantik” itulah jawaban yang diucapkan Khanza kepada Aisyfa
“za….! Tumben kamu datang pagi banget ke kelas, ada apa?” Tanya Aisyfa padanya
“gakpapa fa,” jawabnya singkat yang tanpa sedikitpun menoleh ke arah Aisya yang sedang bertanya
“ apa sih judul Novel yang sedang kamu baca ? kayak serius banget sampek-sampek sahabatnya nanya ajha kamu gak menoleh” tanyanya lagi
“ oh…… Novel ini judulnya “WANITA BERKALUNG SURBAN” ini bagus lho fa, kamu mau baca juga? Nie aku dah selesai” jawabnya sambil menyodorkan Novel yang ditawarkan pada Asyifa
“oh….. ngak, aku udah baca kemaren”
Setelah lama mereka berbincang-bincang, bel masuk berbunyi
“tinggg…… nong…….. ting……. Nonggggg……”
“ Assalamualaikum anak-anak!” sapa ibu guru mereka sebelum masuk kelas
“waalaikum salam ibu guru” jawab mereka serentak, sambil berdiri dan berdoa
“Baik, silahkan duduk! Sekarang ibu langsung absen saja, Ach. Faith ramadani!”
“gak masuk bu,” jawab salahsatu murid yang kebetulan teman sebangku Fatih
“kenapa kok gak masuk?”
“gak tau bu,” jawabnya
“ya udah kalo gak tau ibu lanjut presensi kehadirannya, Aisyfa malaika, Khanza Zaifa”
Setelah ibu guru mengabsen, lalu mereka langsung membuka mata pelajaran Geografinya.
“fa , kamu pinjam buku paketku gak kemaren ?”Tanya khanza aisyfa
“oh iya za maaf kemaren aku lupa untuk ngasih tau “ maaf aisyfa pada khanza
“fa tumben ya ,fatih gak masuk hari ini ? biasanya dia paling semangat kalau pelajaran geografi “ Tanya khanza pada aisyfa yang sedang menulis
“iya, dia kemana ya ? gak biasanya dia gak masuk gak ada keterangan kayak gini “ seru aisyfa dalam hatinya yang diam-diam memikirkannya
“fa…….”kejut khanza “ kamu dengar gak apa yang keterangan kayak gini “
“A…i..ya aku denger kok “jawab aisyfa gugup dan terkejut “ aku gak tau za lagi pula aku bukan siapa-siapanya dia “
“lho tumben kamu fa bilang gitu ,gak biasanya lagi”
“lho kan memang benar za, aku itu memang bukan siapa-siapanya fatih”
“ya,ya,ya terserah kamu dech”
Jam belajarpun berlalu satu jam lebih dan sekarang waktunya jam istirahat dengan di tandai bunyinya bel dan semua teman-teman sekelasnya berhamburan menuju luar kelas.dengan aisyfa yang sedari tadi melamun.
“fa let’s go to canteen !”ajak kanza yang mungkin sudah lapar
“fa kok ngelamun ayok ke kantin”khanza lagi-lagi mengajak aisyfa yang tengah termenung dalam lamunannya
“hah ……..iya za ada apa? Apa yang tadi kamu tanyakan ?”tanyanya setelah sadar dari lamunannya
“fa apa-apaan sich aku gak nanyak apa-apa.aku tuh tadi hanya ngajak kamu untuk pergi kekantin tapi,kamu gak sedikitpun ngerespon ,malah asyik dengan dunia lamunanmu
“oh gitu ya za ,maaf tak kirain kamu lagi nanyak sesuatu “ucap aisyfa salting
“ya udah ayo kekantin“ ajak kanza sekalian kalinya
“iya ayo za!”
Lalu mereka pun jalan bareng ke kantin ,ternyata sesampainya disan mereka sudah tidak mendapatkan tempat untuk duduk karna saking banyak siswa-siswi yang berdatangan kesana terpaksa mereka pergi warung bakso yang ada di samping sekolah,sesampainya disana mereka langsung memesan 2 mangkok bakso.
“ini baksonya nenk”kata si tukang bakso sambil menghidangkan baksonya
“ya makasih pak”kata aisyfa santun
“oh ya nenk kalau boleh tahu disini sekolahnya di gabung sama putra ya?tanyak tukang bakso itu kepada mereka
“iya  memang kenapa ?”Tanya khanza balik
“oh tidak nenk gak pa-apa cuman nanyak ajha ya udah lanjut aja makannya maaf telah mengganggu”
“oh gak papa kok”jawab aisyfa
15 menit kemudian mereka berdua sudah selesai makan dan langsung pergi menuju kelasanya tak lama kemudian bel berbunyi pertanda KBM jam terakhir akan di mulai
“lho fa ternyata baru dibel, tak kirain sudah “
“iya za sama aku kira juga begitu”
Lalu mereka langsung masuk kedalam kelasnya,dan dikelas teman-teman mereka sedang sibuk membicarakan tentang hal tidak masuknya fatih
“fa sepertinya mereka lagi ngebicarain fatih dech “ucap khanza yang mulai kepo
“gak tahu juga tu za”jawab aisyfa
“ayo kita ikutan yuk,aku pengin tahu kabarnya si fatih kenapa dia gak masuk”
“kamu za mulai dech keponya”
“hhhmmmz……”senyum khanza malu
Kemudian mereka berdua malah ikut bergabung juga untuk mendengarkan cerita tentang fatihyang tidak masuk sekolah.
“ada apa sich?”kok dari tadi aku denger kalian lagi ngebicarain perihal tentang yang gak masuk sekolah “Tanya khanza yang sedari tadi kepo
“apa kamu gak tahu za?kalau fatih gak masuk sekolah dikarenakan dia sedang sakit”
Jelas teman sebangkunya fatih yang bernama ramadhan
“dan paling parahnya lagi dia mengidap penyakit paru-paru selama ini”jelas temanya lagi
“hah…!astagfirullah”ucap aisyfa terkejut dan tibaq-tiba duduk lemas dan pucat
“dari mana kamu tahu hal itu?tanyanya aisyfa
“fa, tadi aku sempat balik ke pondok sebentar,terus aku mampir ke kamarnya dia kebetulan aku melihatnya yang sedang terbaring lemah di kamarnya”jelas ramadhan panjang lebar
“fa !kenapa kamu kok tiba-tiba pucat gitu mukanya kayak ada yang lagi difikiran?”Tanya khanza
“gak za,aku gak pa-pa dan aku gak lagi mikirin apa-apa”
Tiba-tiba menarik tangan aisyfa dan membawanya ketaman yang berada di depan kelas mereka
“za kamu ngapain baw aku kesini,bukannya bel sudah berbunyi”
“Sstt….”tangan khanza mendarat ke bibirnya aisyfa
“fa, buat apa kamu nutup-nutupin hal ini?semuanya aku sudah tahu,kenapa kamu gak menceritakan
Hal itu padaku ?”tiba-tiba aisyfa di dangi pertanyaan khanza yang yang tidak pernah di mengerti  olehnya
“maksud kamu apa ?”balik nanya
“fa !apa aku harus memperjelas pertanyaan ku?”
“za really aku tidak mengerti”
“fa ,ok! I know all about you ,aku tahu semuanya apa yang kamu rahasiain padaku”
“what do you mean za?”
“jujur fa ,jujur atas perasaan ku padanya ,jangan bohongi perasaanmu ,aku tahu semua,bahwa kamu sangat mencintai dia”jelas khanza
“za,jadi kamu sudah tahu semuanya dari siapa?”Tanya aisyfa kaget
“fa ,meskipun kamu gak pernah menceritakan tentang perasaanmu itu,dari raut wajahmu apa aku sudah tahu ,tadi aja sewaktu ramadha told story about him tingkah lakumu langsung berbeda ,kamu tiba-tiba aja pucat pasi bahkan lemas”
“faa….. if you have known, aku mohon jangan certain hal ini siapapun please!” pinta khanza pada Aisyfa.
“faa aku gak mungkin bercerita pada siapa-siapa, yang hanya ingin aku ketahui kenapa kamu gak pernah menceritakan hal itu padaku?” Tanya khanza
“zaa…aku minta maaf padamu, bukannya aku gak mau menceritakan hal ini Padamu tapi aku hanya ingin aku saja yang tau dan itupun juga perihat perasaan yang gak seharusnya di beritakan” jelas aisyfa
“iya sih kamu memang benar fa .buat apa kamu berbagi story to me”
“za,  maaf kalau masalah persaan mungkin aku gak akan pernah bercerita pada siapa-siapa cukup aku curhatkan pada allah lewat sejadah di dalam sujud malamku” kata aisyah minta maaf
“ya baiklah, itu terserah kamu fa”
“za , let’s enter to our class “ajak aisyfa pada khanza  
Lalu merekapun kembali masuk ke kelasnya, di sana ternyata guru yang mempunyai piket jam terakhir tidak masuk karna sakit. Tak lama kemudian bel berbunyi pertanda pulang .dan saatnya bagi santriwati untuk ke pondoknya dan juga untuk santri putra.  
     Seperti hari-hari sebelumnya aisyfa selalu pulang  ke pondoknya bersama khanza,kebetulan jarak sekolah mereka tidak jauh dengan jarak  pondoknya mereka, jadi, tidak sampai 15 menit mereka berdua sudah berada di depan kamarnya.
“assalamualaikum “ ucap salam aisyfa sebelum masuk kamarnya
 “waalaikum salam , eh…….dek aisyfa sama dek khanza, tumben awal pulangnya dek ?
   Biasanya kalian berdua paling akhir lho  “Tanya salah satu teman sekamar mereka yang sudah sekolah di universty                                                                                                                 
“oh. Ya, ini bak tadi gak ada gurunya pada jam terakhir, jadi kami pulangnya agak cepat  “jawab khanza
“bak apakah sudah adzan dhuhur  ? “Tanya aisyfa
“kayaknya belum dek, waktunya aja belum nyampek”
Kemudian Asyifa melihat jam dinding yang ada di kamarnya yang kebetulan menunjukan jam 11:20 yang berarti adzan duhur kurang 10 menit lagi, merekapun pergi mengambil wudu’ ke kamar mandi. Selesai mengambil wudu’, tiba-tiba adzan duhur berkumandang dari mesjid AL-AMANAH yang berada tepat di lokasi bagian pondok putra, tanpa menunggu lebih lama, merekapun mengenakan mukenahnya dengan cepat-cepat menuju ke musholla. Sampainya di musholla Khanza langsung mengambil Al-Qur’an kemudian membacanya dengan suara yang sangat merdu, setelah itu, asyifa sholat sunnah terlebih dahulu qobliatad duhri sambil menenggu ibu nyai untuk mengimaminya, semakin lama semakin banyak santri wati yang datang ingin sholat berjama’ah. Usai berjema’ah semua santriwati turun menuju ke kamarnya masing-masing, berbeda dengan Asyifa yang masi khusyuk dalam sholat ba’danya, dan selesai sholat dia langsung mengangkat tangan dan mengadahkannya sambil berdo’a dengan khusyuk yang disertai dengan linangan air mata,
ya ALLAH…… ya rob…..
Hanya kepadamulah hamba menyembah dan meminta pertolongan
Ya ALLAH……
Ampunilah dosa-dosa hamba dan kedua orang tua hamba, dan maafkalah hamba yang telah menyukai seseorang dan bahkan hamba telah berangan-angan untuk memilikinya
Ya ALLAH ….. ya rabb…
Terkadang hamba melupakan segala nikmat yang telah engkau beri dan bahkan hamba tidak pernah mensyukurinya, maka dari itu ya rab….berikanlah hambamu ini petunjuk ke jalan yang benr yatu jalan orang-orang yang engkau anugrahi jalan yang lurus, amiieenn….!
Itulah doa yang di panjatkan oleh Asyifa .  setelah berdo’a dia tidak memili langsung turun, dia malah mengambil Al-Qur’an dan membacanya dengan penuh tartil. Seusai membaca Al-Qur’an Asyifa memilih turun pergi ke kamarnya. Sampai di kamarnya dia memilih untuk beristirahat dan memejamkan matanya. Berbeda dengan Khanza yang lebih memilih bercerita dan bercanda tawa dengan teman-temannya di kamarnya.
“kak, aku udah ngerasa ngantuk lagi pula sudah jam 01:30 bentar lagi mau adzan, udah ya kak, aku istirahat dulu sekalian nyusul Asyifa yang mungkin sudah berada di alam mimpinya” candabya pada teman-temannya yang juga ikut bercerita
“huhh…..huuuu….huuuhh” sorak teman-temannya
“yaudah dek sana kalo mau istirahat!” ucap salah satu temannya yang kalem
“ ok! Makasih ya, kakak-kakak cantik, aku istirahat dulu,  bye…..” pamit Khanza kemudian dia beristirahat dan memejamkan matanya di samping Asyifa yang sedang tertidur pulas.
                Satu jam lebih mereka berdua tertidur pulas dan kemudian bangun karena mendengar suara adzan ashar di kumandangkan, dan mereka berdua langsung menuju kamar  mandi untuk mengambil wudlu’, setelah mengambil wudlu’ mereka sholat di musholla untuk berjema’ah bersama ibu nyai. 15 menit kemudian mereka sudah selesai melaksanakan sholatnya dan mengikuti program markaznya, setelah selesai mereka memilih untuk langsung mandi membersihkan badannya, setelah itu langsung melaksanakan sholat maghrib dan isya’ berjama’ah, seusai melaksanakan sholat berjamaahmereka membuka pelajaran yang besok pagi
“zha! Kamu lihat buku matematikaku gak?” Tanya Asyfa yang mulai tadi mondar-mandir mencari bukunya yang hilang  ….”
“gak faa, emangnya kenapa? Hilang lagi?” Tanyanya balik
“kayaknya sih gak hilang, hanya saja aku lupa naruhnya kemaren”
“oh…oh….” Respon Khanza singkat
Tak lama kemudian, Asyfapun menemukan buku matematikanya dan langsung mempelajarinya, sedangkan Khanza sudah tertidur pulas dari tadi
“khanza khanza, kebiasaan kalo jambelajar pasti dipakai umtuk tidur” gumam Aisyfa dalam hati
Satu jam berlalu, tetap bersama Aisyfa yang masih menekuni buku matematikanya, disaat khusyuk-khusyuknya belajar, anak-anak kamar sebelahnya malah membicarakan Fatih yang katanya dia pulang karena terkena penyait yang ganas. sedangkan Aisyfa melamun setelah mendengar kabar itu. Dan diapun ,memi

lih untuk menutup bukunya dan langsung memejemkan matanya
“ya ALLAH kenapa hambamu ini tidak bisa melelapkan matanya?” gumamnya dalam hati, Aisyfapun berusaha untuk bisa melelapkan matanya dan masih saja tetap gelisah memikirkan Fatih, kemudian Aisfapun memilih untuk mengambil buku dairynya untuk meluapkan isi hatinya saat ini.
                Dear dairy….
                Ya ALLAH…..
Hambamu sekarang tak bisa melelapkan matanya dan masih teringat tentang apa yang telah dibicarakkan anak-anak tadi
                Ya ALLAH…..
Hmba mohon tolong sembuhkan dia!
Jauhkanlah dia dari penyakitnya !
Kembalikan dia yang selalu menjalankan hari-harinya dengan penuh keceriaan dan semangat
 
                                                                                                                             Mahabbah yang tersembunyi
                Seusai meluapkan apa yang dia rasakan, Aisyfapun perlahan-lahan melelapkan matanya untuk menuju ke alam bawah sadar “Astaghfirullah!” terperanjat Aisyfa dari tidurnya.
“Faa… kamu kenapa kok tiba-tiba terperanjat gitu?” Tanya Khanza terkejut saat mau sholat tahajjud.
“Za! Jam berapa sekarang?”
“Masih jam 3”
“Huft….. aku kira sudah adzan subuh”
“kamu terperanjat hanya gara-gara itu?”
“iya emang kenapa?”
“Faa…. Aku pasti bangunin kamu lah, aku gak akan setega itu kok”
“bagus deh, aku kira kamu gak akan bangunin aku, soalnya aku lihat kamu sudah mau sholat”
“udah, sana ambil wudu’ keburu adzan” suruh Khanza pada Aisyfa
                Aisyfapun beranjak untuk mengambil wudu’. Setelah itu aisyfa  memilih sholat tahajjud di mosolla,sekalian menunggu adzan subuh di kumandangkan. Tak lama kemudian adzan subuh berkumandang dari masjid al-amanah.
“fa, kayaknya aku kenal deh suara adzan itu “
“emangnya suara siapa za? “ Tanya aisyfa .
“itu bukannya suara fatih ya?”
“emang iya? Emang situ tau sama suara fatih”
“apasih yang gak aku tahu, semua hal aku tahu, suaranya tukang kebun sekolah saja aku tahu apalagi suaranya Fatih yang selalu menggema di gendang telingaku, saat mengumandangkan adzan”
“huh sotoy lu za!”
“ fa kamu tahu gak?” katanya dengan serius
“ tadi malam waktu jam belajar,anak-anak disebelah kamar kita cerita soal fatih yang mengidap penyakit kanker,?” terang khanza
“kok aku gak denger ea fa?”
“ you sleep last nigh za” cibir aisyfa
“oh iya fa maaf aku lupa” celotehnya sambil cengengesan.
Lama berbincang ibu nyia hadir untuk mengimami shalat berjamaah.
Setelah selesai shalat subuh matahari pun terbit menandakan hari sudah pagi dan dimana aisyfa dan khanza sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya . tepat jam 07:00 mereka berdua berangkat kesekolah bersama. Sesampainya disana mereka sudah mendapati sosok seseorang yang sedang duduk dikursi aisyfa.ternyata dia adalah sosok fatih yang aisyfa idamkan selama ini.
“Assalamualaikum” ucap aisyfa yang disertai senyum manisnya
“Waalaikumussalam ukhty” jawab fatih
“hey! Fatih gimana kabar kamu? Katanya kamu sakit? Tanya khanza
“Alhamdulillah za aku sudah sembuh, ini semua berkat kalian semua yang ngedoain aku”
“oh… bagus kalau gitu. Ngomong-ngomong kata temen-temen kamu pulang?”
“enggak kok aku gak pulang buktinya aku disini sekarang”

Afifatul Ayin
Siswi kelas XI IPS B MA. AL-Falah dempo Barat


0 comments:

Yuk Bagikan

Galeri Madrasah