Mon Taoh Tak Repot: MA. Al-Falah Gelar Silaturrahmi dan Serasehan

"Mon taoh tak repot, kajian motivasi ilmu sebagai jalan menuju sukses", itulah tema bahasan yang digelar dalam acara silaturrahmi dan serasehan di madraasah Aliyah Al-Falah desa Dempo Barat Pasean Sabtu pagi (2/4). Dalam acara ini hadir menjadi pembicara Abd. Wahid M.Pd. dosen Budi Utomo Malang dan Moh. Syamsul Arifin Dosen Universitas Trunojoyo Madura -Bangkalan, ternyata mereka berdua adalah alumni madrasah Besutan KH. Qamaruddin Burhan ini. Sebagai moderator Edy Suyitno, dia juga alumni dan menjadi mahasiswa yudisium terbaik di Universitas Kanjuruhan Malang 2016. Dalam paparannya kedua pemateri memberikan dorongan dan motivasi kepada semua peserta khususnya siswa dan siswi agar terus belajar dan semangat serta meyakinkan mereka bahwa memang terbukti dan nyata bahwa ilmu adalah satu kunci sukses hidup. "Saya bukan siapa siapa, tapi karena semangat belajar tinggi, tekad kuat serta terus berdoa dan berusaha dengan ilmu yang saya miliki saya alhamdulillah bisa seperti ini, bisa diundang adik-adik semua" papar wahid sembari dihadiahkan tepukan gemuruh oleh peserta. Tidak jauh dengan pemateri lain Samsul, dia juga terlahir dari orang biasa dan bahkan saat berproses sering kali dibantu oleh teman-teman yang lain, "Barokah itu ada, dan ilmupun menjadi senjata meraih cita-cita, kita bisa berkarya karena ilmu, kita bisa kenal diri sendiri dan orang lain itu karena ilmu, karena itu mari terus gali ilmu dan jangan pernah menyerah" jelasnya sambil berdiri dari duduk disertai kepalan tangan.
"Mon taoh tak repot, itu bahasa madura (jika mengerti tak kan pernah bingung, red), tema itu diambil dengan harapan menajdi motivasi, insprirasi bagi siswa agar terus belajar dan tak patah semangat dalam menghadapi segala macam keadaan hidup". "ujar Yasin ketua panitia. dia lebih lanjut menambahkan menghadirkan alumni alumni madrasah ini sebagai pembicara dan moderator untuk memberikan bukti nyata dan fakta bahwa madrasah yang berada diujung utara kabupaten Pamekasan Madura ini mampu menelorkan orang-orang yang masih dibutuhkan orang lain. (ma).